Ketika Nabi Ibrahim as ditanya kaum yang mengingkari kerasulannya, apa bukti bahwa Tuhan mu ada, Nabi Ibrahim menjawab, Tuhanku adalah yang menghidupkan dan mematikan, ialah yang menjalankan matahari dari timur ke barat. Jawaban ini, didasarkan pada "keimanan" Nabi Ibrahim as. (Al Baqarah 258) Suatu saat Nabi Ibrahim meragukan keimanannya. Kemudian ia memohon kepada Allah, agar ia "diperlihatkan" bagaimana cara Allah menghidupkan orang orang yang telah mati. Allah menjawab "apakah engkau tidak yakin dengan iman mu?" Nabi Ibrahim menjawab, saya sangat beriman, akan tetapi aku bertanya agar hatiku menjadi tentram. Ahirnya Allah pun mengajarkan kepada Nabi Ibrahim bagaimana cara Allah menghidupkan kematian. (Al Baqarah 260) Kisah yang diabadikan Al Qur'an ini menyatakan bahwa iman saja belumlah cukup, iman masih menggelisahkan hati. Dengan pengetahuan (ilmu), iman menjadi kokoh yang melahirkan ketentraman jiwa. Sebagaimana Nabi Ibrahim, Nabi Musa as juga...